TABLOIDKUKAR.COM – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat dukungannya terhadap tumbuhnya generasi muda yang mandiri secara ekonomi. Melalui program Klinik Wira Usaha Pemuda Mandiri (WPM), Dispora membuka ruang pembinaan sekaligus pendampingan bagi pelaku usaha muda, terutama di sektor kopi yang kian berkembang di Kukar.
Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Kukar, Derry Wardana, menyampaikan bahwa Klinik WPM dirancang sebagai wadah pengembangan kapasitas dan kolaborasi bagi wirausahawan muda. Program ini tak hanya berorientasi pada pelatihan, tetapi juga membangun jejaring dan menyiapkan dukungan sesuai kebutuhan usaha.
“Klinik WPM hadir agar pelaku usaha muda tidak berjalan sendiri. Mereka bisa berdiskusi, bertukar pengalaman, dan mendapat bimbingan sesuai kondisi usaha masing-masing,” ujar Derry, baru-baru ini.
Setiap peserta yang tergabung wajib mengikuti tahap pemetaan kebutuhan usaha. Dari proses ini, Dispora Kukar dapat menentukan bentuk dukungan yang paling relevan—mulai dari peralatan produksi hingga pelatihan pengembangan pasar.
“Kebutuhan setiap pelaku usaha berbeda. Ada yang butuh alat roasting kopi, ada pula yang perlu pendampingan pemasaran. Semua disesuaikan agar hasilnya efektif,” terangnya.
Selain fokus pada sektor kopi, Klinik WPM juga merangkul berbagai bidang usaha kreatif seperti kuliner, fesyen, dan kerajinan lokal. Setiap pelaku usaha diarahkan memiliki rencana bisnis yang berkelanjutan, sehingga mampu menghadapi tantangan pasar dengan strategi yang matang.
Derry menjelaskan, Klinik WPM merupakan bagian dari strategi besar Dispora Kukar untuk membentuk ekosistem wirausaha muda yang kolaboratif. Program ini tidak berhenti pada tahap pelatihan, melainkan berlanjut pada proses pemantauan perkembangan usaha peserta hingga dua tahun setelahnya.
“Kami ingin peserta tidak hanya menerima pelatihan atau bantuan, tapi juga tumbuh menjadi pelaku usaha yang benar-benar siap bersaing dan mandiri,” katanya. (*)


