TABLOIDKUKAR.COM – Masa jabatan Edi Damansyah sebagai Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2021–2025 resmi berakhir. Serah terima memori jabatan dilakukan pada Senin pagi, 30 Juni 2025, di halaman Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Tenggarong, dalam suasana haru yang dihadiri ratusan warga dan jajaran Forkopimda.
Posisi Bupati kini diemban oleh Aulia Rahman Basri untuk periode 2025–2030, didampingi Wakil Bupati Rendi Solihin yang kembali melanjutkan masa baktinya. Seremoni tersebut menjadi momen penting dalam transisi kepemimpinan di Kukar.
Edi Damansyah menutup kiprahnya sebagai kepala daerah dengan penuh rasa syukur. Ia mengawali kariernya sebagai ASN di lingkungan Pemkab Kukar, hingga akhirnya menjabat sebagai Wakil Bupati mendampingi Rita Widyasari. Setelah Rita tersandung kasus hukum, Edi diangkat sebagai Pelaksana Tugas Bupati dan kemudian resmi menjabat sebagai Bupati. Pada Pilkada 2020, ia terpilih kembali bersama Rendi Solihin untuk periode 2021–2025.
Dalam sambutannya, Edi menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Aulia–Rendi dan berharap keduanya mampu menjalankan tugas dengan amanah.
“Selamat kepada Bapak Aulia dan Mas Rendi. Semoga amanah ini dijalankan dengan tulus dan bertanggung jawab,” ujar Edi.
Ia juga merasa bangga karena program unggulan “Kukar Idaman” yang ia usung masih berlanjut melalui visi baru bertajuk “Kukar Idaman Terbaik.”
Edi berpesan agar sinergi dan kerja sama lintas sektor terus diperkuat dalam menjalankan program pembangunan. Menurutnya, keberhasilan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi yang solid.
“Pelayanan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama. Jaga komunikasi, jaga semangat kerja bersama,” pesannya.
Meski tidak lagi menjabat, Edi memastikan dirinya tetap akan tinggal di Kukar dan aktif di tengah masyarakat, terutama dalam kegiatan pertanian dan kemasyarakatan.
“Saya tetap di sini, di Kutai Kartanegara. Akan terus menyapa masyarakat, terutama kelompok tani, karena saya masih menjabat sebagai Ketua KTNA Kukar,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Edi mengingatkan bahwa meski tugas pemerintahan memiliki batas waktu, pengabdian sosial tidak mengenal akhir.
“Jabatan bisa berakhir, tapi silaturahmi dan kepedulian terhadap masyarakat harus tetap terjaga,” tandasnya. (*)