TABLOIDKUKAR.COM – Tradisi Beseprah kembali digelar dalam rangkaian Erau Adat Kutai 2025 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ribuan warga tampak memadati jalan utama di sekitar Museum Mulawarman pada Kamis (25/9/2025) untuk menikmati jamuan makan bersama yang menjadi ciri khas tradisi ini.
Kegiatan tersebut mempertemukan masyarakat dengan pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura serta jajaran pejabat pemerintah daerah. Hidangan yang terhampar di sepanjang jalan pun dinikmati secara bersama-sama, menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menyampaikan bahwa pergelaran tahun ini diikuti sekitar 70 peserta resmi. Mereka terdiri dari organisasi perangkat daerah (OPD), 20 kecamatan, serta sejumlah organisasi kemasyarakatan.
“Alhamdulillah pelaksanaan hari ini berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkap Thauhid kepada awak media.
Ia menekankan, esensi dari Beseprah bukan semata seremoni, melainkan simbol kebersamaan serta sarana mempererat silaturahmi antarwarga. Karena itu, ia berharap masyarakat dapat memahami nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut.
“Pesan kami, mari biasakan dulu makan bersama. Setelah itu baru urusan membungkus makanan. Ini yang ingin kita hidupkan sebagai budaya keakraban di tengah masyarakat,” jelasnya.
Lebih jauh, Thauhid mengajak masyarakat untuk menerapkan tradisi Beseprah tidak hanya pada momen Erau di tingkat kabupaten, tetapi juga di lingkungan yang lebih kecil.
“Boleh dilakukan di tingkat RT, kelurahan, sekolah, atau di komunitas manapun. Tidak ada larangan,” tambahnya.
Menurut Thauhid, antusiasme masyarakat terhadap Beseprah tidak pernah menurun meski tradisi ini digelar setiap tahun. Justru, penyelenggaraan kali ini dinilai lebih tertib serta memberikan edukasi yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
“Ini menunjukkan bahwa Beseprah tetap menjadi ikon utama Erau yang selalu ditunggu kehadirannya,” tuturnya.
Ia berharap, tradisi warisan leluhur tersebut terus terjaga dan dilestarikan lintas generasi.
“Semoga Beseprah bisa menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” pungkas Thauhid. (*)



